Bagaimana keadaan Bumi 10 ribu tahun kedepan???
( Diambil dari http://obengplus.com/articles/4431/1/Planet, 17-07-16, 11:10 ) |
Berbicara tentang peradaban, maka pasti kita akan selalu
ingat bahwa skala umur kita yang dibatasi kira-kira 75 tahun. Berbicara tentang
peradaban, maka pasti kita akan ingat rentetan masa silam kita yang diturunkan
dari nenek moyang, kakek-nenek, bapak-ibu, cucu-cicit berkesinambungan sampai
di suatu masa silam ketika manusia pertama itu muncul. Para ahli sains sangat
sulit mendefinisikan manusia pertama itu betapapun teori Darwin itu telah
menggema dan mengguncangkan keyakinan spritualitas tentang definisi manusia dan
jiwa-nya. Dari angka skala umur kita yang 75 tahun ini, pasti kita pernah
berfikir tentang masa depan atau masa silam 1000, 5000 , 10.000 bahkan akhirnya
manusia mencoba mencari masa silamnya di suatu masa 1.000.000 tahun yang silam. Siapapun para ahli sains dan sejarah tidak dapat menyangkal
bahwa umur peradaban manusia itu baru muncul sekitar 10.000 tahun silam. Coba
bayangkan dimana posisi tingkat peradaban manusia 10.000 tahun yang silam.
Artinya 10.000 tahun lalu itu sekitar 8000 SM (sebelum Nabi Isa lahir), apakah
kita sudah dapat mendefinisikan adanya peradaban tulis-menulis di belahan bumi
ini ? Bandingkan saat ini manusia sudah dapat membuat teori sejarah alam
semesta 13.7 milyar tahun lalu ketika kejadian Ledakan-Besar terjadi. Ujug-ujug
manusia muncul di area pita skala 10.000 tahun dari pita besar skala 13.7
milyar tahun, bukankah angka-angka ini tidak sebanding.
Manusia sudah dapat berteori tentang keadaan bumi 3.5 milyar
tahun yang silam, tentang zaman munculny makhluk raksasa dinosaurus juta-an
tahun silam, tentang mulainya kehidupan evolusi makhluk 1 sel menjadi makhluk
jutaan sel dalam kurun waktu milyaran tahun. Semua masa evolusi kehidupan itu
di-teorikan dalam ukuran juta dan milyaran tahun. Fantastis bukan, sementara
ukuran kemunculan kesadaran manusia itu hanya berskala 10.000 tahun. Seperti
langit kesadaran semesta ini terbuka dahsyat untuk hanya satu-satunya makhluk
yang bernama manusia. Padahal bumi itu ibarat seperti titik debu di-maha
besarnya alam jagad raya ini.Banyak kita meyakini bahwa tubuh kita ini sederhana mengikuti
hukum fisika identik dengan benda massif dengan massa m kg, jadi energy
totalnya berdasarkan rumus Einstein adalah E = mc2. Ternyata setiap tubuh
manusia itu berjumlah trilyunan sel yang berorganisasi sistem spesies makhluk
hidup secara sempurna. Sampai saat ini para ahli sains belum dapat menjelaskan
bagaimana trilyunan sel-sel itu dapat berorganisasi sebagai spesies makhluk
hidup mulai dari satu sel ( gabungan sperma + telur) menjadi tumbuh berkembang
trilyunan sel. Tubuh manusia itu sangat komplek yang berasal dari masa silamnya
yang demikian panjang dalam ukuran milyar tahun.
( Diambil dari http://erabaru.net/2016/02/21/ditemukan-27-kerangka-manusia-10-ribu-tahun-silam/, 17-07-16, 11:28 ) |
Pada saat ini, manusia sedang mengobservasi tentang waktu yang demikian panjangnya tanpa sadar bahwa tubuhnya sendiri berasal dari masa silam yang juga sama panjangnya dalam kurun waktu milyaran tahun. Angka-angka milyaran tahun, trilyunan sel-sel tubuh manusia, kesemuanya ini menunjukkan suatu fenomena yang dahsyat. Lucunya para ahli sains selalu membayangkan adanya makhluk alien di luar jagad raya sana yang lebih hebat strukturnya. Perhatikan ketika para ahli sains menemukan mahluk 1 sel bakteri yang mempunyai struktur DNA/RNA dari bahan Arsenikum, maka mereka telah bermimpi tentang mahluk luar angkasa yang berbeda dengan makhluk-makhluk yang ada di bumi. Tanpa sadar bahwa para ahli sains itu telah serakah mengambil kesimpulan tentang dunia lain sementara dunia tentang tubuh manusia dan kemanusiaan itu sendiri masih jauh dari jangkauan pengertian yang cukup. ukuran milyar tahun. Tetapi
akhirnya tokh manusia berhasil memberikan definisi panjang ruang waktu yang
berkisar angka 13.7 milyar tahun. Mungkin Tuhan YME tersenyum melihat hasil
jerih payah manusia mencoba mendefinisikan tentang jarak ruang waktu. Memang
tugas manusia itu salah satunya secara otomatis bercerita tentang alam semesta,
perjalanannya, asal-muasalnya, akhirnya akan bercerita tentang akhir nasib alam
semesta termasuk akhir nasib peradaban manusia itu sendiri.
Umur bumi
mungkin berakhir 1,75 milyar tahun lagi
![]() |
( Diambil dari http://asbarsalim009.blogspot.co.id/2013/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html/, 17-07-16, 11:35 ) |
Satu hari nanti Bumi tidak
dapat mendukung kehidupan manusia termasuk tidak layak ditinggali lagi. Kata
akhir, silakan pindah dari bumi kata seorang ahli universitas East Anglia. Lalu
kemana manusia harus pindah. Sedangkan bintang
terdekat berjarak 4 tahun cahaya, mungkin ada planet lain seukuran bumi
disana. Untuk pergi kesana manusia harus menempuh perjalanan sejauh
40.000.000.000.000 km. Dengan kendaraan apa ?, bahkan pesawat ruang
angkasa Voyager yang sudah terbang pada
tahun 1977 baru mencapai jarak 1/500 kecepatan cahaya pada tahun 2012 lalu atau
35 tahun baru mencapai jarak 1/500 tahun cahaya. Artinya dengan teknologi saat
ini, manusia baru dapat mencapai ke bintang terdekat setara 500x4 tahun cahaya
= 2000 tahun.
Umur bumi mungkin sekitar 1,75 miliar tahun lagi, atau paling lama hanya 3,25
miliar tahun untuk seluruh tata surya kita dari sekarang akan punah
sampai gelap gulita. Dimasa depan, matahari akan mati tapi tidak hanya
redup tapi blep seperti lampu begitu saja. Seperti Gelap dan tidak mengeluarkan
cahaya terang seperti sekarang. Tetapi ada proses mengerikan sebelum matahari
mati. Seperti gambar kiri, di suatu saat nanti dari gambar artis memberikan contoh kondisi
bumi. Ketika gas raksasa di matahari semakin membengkak, besar dan terus
membesar dan berubah menjadi bintang merah raksasa. Ukurannya lebih besar dari
ukuran sekarang, dan bumi akan terbakar karena sangat dekat. Matahari adalah sebuah bintang yang kaya akan gas hidrogen. Karena tekanan gas
begitu besar disana, di tengah intinya terjadi fusi thermal (seperti fusi
nuklir). Di dalamnya seperti thermo nuklir yang panas, dan poton (cahaya) yang
berada di dalam lari keluar menembus gas sampai melewati planet. Cahaya itulah
yang membuat sinar dan panas matahari seakan menyala dan menghangatkan bumi.
Tetapi saat nanti, Matahari
akan kehabisan gas dan mulai memasuki tahap kematian. Gas hidrogen sebagai
atmosfer matahari yang membungkus dan memberikan bahan bakar agar Matahari
bercahaya akan benar benar habis. Ketika gas utama terbakar dan bintang ini menjadi tidak stabil. Matahari benar
benar tidak mati langsung, alias tidak bersinar lagi seperti dipadamkan. Bila
gas kandungan gas hidrogen disana sudah habis terbakar, tersisa gas helium dan
matahari mulai membakar gas Helium. Ketika gas helium mulai ikut dibakar
perlahan matahari bentuknya mulai berubah. Secara perlahan matahari akan membengkak terlebih dahulu dan terus melebar dan
menelan planet di dekatnya termasuk Bumi. Setelah proses pembengkakan berakhir,
matahari akan kembali menciut sampai akhirnya meledak menjadi bintang Supernova. Sisa gas terakhir yang
ada akan terlempar ke ruang hampa, dan tersisa sebuah bintang kecil bercahaya
putih yang sudah menciut.
Peneliti mengatakan saat inilah bumi berada di zona paling baik dan sangat
layak huni.
![]() |
( Diambil dari http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20141021153901-199-7238/medan-magnet-bumi-akan-bertukar-tempat/, 17-07-16, 11: 45 ) |
Saat ini jarak bumi ke matahari sangat tepat, tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin. Ukuran bumi juga tepat untuk manusia tinggal. Zona layak huni
dari sebuah planet memang bervariasi. Tergantung ukuran bintang (mataharinya)
sebagai pusat. Posisi bumi berada di Goldilock, dan usia tata surya sudah memasuki masa remaja
atau tepat berada di tengah tengah usia kehidupan paling indah. Dan manusia
berada pada kehidupan yang tepat seperti sekarang ini. Bintang di beberapa tata surya lain memiliki ukuran besar dan bisa saja kecil.
Jarak planet ke bintang juga menentukan sebuah kehidupan, semakin besar bintang
maka planet yang layak di tinggali harus berada di zona yang aman dan letaknya
harus semakin jauh dari bintang. Demikian juga sebaliknya, bila bintang
berukuran lebih kecil maka planet harus lebih dekat untuk mendapatkan panas
yang tepat.
Contoh planet Merkurius dan Venus adalah planet yang berada di area tidak layak
ditinggali oleh manusia termasuk untuk kehidupan. Disana panas karena terlalu
dekat dengan Matahari. Manusia juga tidak bisa tinggal di Pluto saat ini, karena jauh dari
matahari dan sangat dingin dengan suhu dibawah -200 derajat. Ukuran planet bagi manusia harus tepat, tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil. Seperti Jupiter tidak mungkin manusia tinggal disana karena Jupiter
adalah planet gas. Manusia tidak bisa tinggal dengan planet gas dan tekanan
sangat besar di Jupiter termasuk planet Saturnus. Bahkan di kedua planet
tersebut memiliki badai dengan kecepatan seperti kecepatan pesawat komersil.
Mencapai putaran 1000km perjam, Ukuran matahari masuk kategori bintang G atau sedikit lebih besar dari ukuran
rata rata bintang terbanyak di dalam galaksi. Bintang lain rata rata memiliki
ukuran M yang relatif tidak terlalu panas dan bercahaya lebih merah. Bila
matahari memiliki ukuran M atau lebih kecil, maka posisi planet yang layak
bukan Bumi karena terlalu dingin. Bisa saja tinggal di Merkurius dan Venus.
Komentar
Posting Komentar