Kota Cape Town

( Diambil dari http://blogs.cornell.edu/tylerkeegan/cities/cape-town/,17-07-16,14:41 )

Cape Town (bahasa Afrikaans & bahasa BelandaKaapstad) merupakan ibu kota legislatif Afrika Selatan dan ibu kota Provinsi Tanjung Harapan. Ibu kota lainnya adalah Pretoria (eksekutif) dan Bloemfontein (kehakiman). Kota ini adalah pelabuhan besar di pinggir Samudra Atlantik. Dia mempunyai hubungan kereta api yang baik dengan daerah pedalaman. Letaknya di kaki Gunung Meja. Di kota ini terdapat Gedung Parlemen (1886) dan Universitas Cape Town (1916). Cape Town didirikan orang Belanda dengan nama Kaapstad pada tahun 1652 dan direbut Britania Raya pada tahun 1806. Cape Town digunakan oleh penjajah inggris menjadi suatu pelabuhan untuk penjajah inggris yang telah pulang dari India. 


( Diambil dari http://blogs.cornell.edu/tylerkeegan/cities/cape-town/,
17-07-16,14:47 )

Sejarah Islam di Cape Town

perkembangan islam di afrika selatan CICI ELFIKA/S/EB Islam adalah agama yang mulia, keberadaan islam memberikan cahaya kepada semau umat manusia.Islam di Afrika Selatan mungkin tiba sebelum zaman kolonial, dan terdiri dari perhubungan terpencil dengan pedagang Arab dan Afrika Timur. Banyak orang Muslim Afrika Selatan dijelaskan sebagai orang Coloured, utamanya di Tanjung Barat, termasuk yang nenek moyang datang sebagai budak dari Kepulauan Indonesia (Melayu Tanjung). Yang lainnya dijelaskan sebagai orang India, terutamanya di Kwazulu-Natal, termasuk mereka yang nenek moyangnya datang sebagai pedagang dan pegawai dari Asia Selatan; mereka telah bergabung oleh orang lain dari bagian lain Afrika serta mengkonversi Afrika Selatan yang berkulit putih atau hitam. Namun, tradisi Muslim saat ini di negara tersebut berasal dari kedatangan Syeikh Abdurahman Matebe Shah, seorang syekh Melayu dari Sumatra, pada tahun 1668.[Agama Islam masuk ke wilayah Afrika sejak abad ke-17. Salah satu penyebarnya adalah warga negara keturunan Indonesia, yakni Syekh Yusuf Makassar. Hingga saat ini, umat Islam di Afrika Selatan mencapai 1,25 juta jiwa atau sekitar tiga persen dari total penduduknya yang berjumlah 49 juta jiwa. Kendati minoritas, mereka ada di salah satu pusat pertumbuhan Islam terpesat di Benua Afrika saat ini. Sebagai ilustrasi, di Kota Soweto, tak jauh dari Johannesburg, pada pertengahan 1970-an, cuma ada 10 orang Muslim. Namun, pada awal 2002, jumlahnya berlipat seribu kali menjadi sekitar 10 ribu orang. Masjid dan madrasah sangat mudah dijumpai. 


( Diambil dari http://www.telegraph.co.uk/travel/destinations/africa/south-africa/cape-town/articlesn/17-07-16,15:03 )

Jumlah orang di berbagai townships, pusat-pusat permukiman penduduk berkulit hitam dan miskin, semakin hari terus bertambah yang menjadi Muslim. Setiap tahun berlangsung "Festival Syahadat" yang diprakarsai oleh Syekh Dr Abdalqadir as-Sufi. Sejak awal 2000, ratusan orang memeluk Islam. Terakhir, 22 Mei 2010, sebanyak 71 orang, khususnya dari Suku Zulu, serentak kembali kepada Islam di Durban. Mengapa Islam menarik mereka? Islam dirasakan sebagai jalan keluar dari ancaman gangsterisme dan problem sosial lain, seperti obat terlarang, kekerasan seksual, wabah korupsi, dan dekadensi moral masyarakat lain yang terus merebak di berbagai kawasan di Afrika Selatan. Perhatian Islam atas nasib kaum miskin menarik hati mereka. Dalam situasi politik rasis puluhan tahun sebelumnya, agama Islam telah dipandang sebagai salah satu bentuk resistensi dan penolakan atas tatanan masyarakat yang didasarkan doktrin apartheid tersebut. Perlu diketahui bahwa penyebaran agama Islam di Afrika Selatan dimulai terutama oleh para ulama, bangsawan, dan para tahanan politik penjajah Belanda. Hal ini memberikan pengaruh khusus atas perkembangan Islam di Afrika Selatan. Sejarah Islam di sana memang bersamaan dengan sejarah kolonialisme. Islam telah berada di Afrika Selatan selamakurang lebih tiga ratus tahun lamanya. Meski relatif kecil, peran mereka kini semakin besar dan penting. Media massa Muslim, baik elektronik maupun cetak, sebagai satu indikasi yang mudah dilihat, telah berkembang dan menempati posisi penting di mata publik. Di seluruh Afrika Selatan, pada 2005, diperkirakan terdapat sekitar 455 masjid dan 408 lembaga-lembaga pendidikan mulai dari madrasah, sekolah lanjutan, sampai universitas. Jumlah organisasi sosial dan kesejahteraan, lembaga budaya dan perdagangan, serta media massa mencapai 465 lembaga. Sejak awal 2006, organisasi sosial kemasyarakatan ini bahkan telah meningkat menjadi 1.328 lembaga. 
Kaum Muslim di Afrika Selatan terpusat di dua kota besar, yaitu Durban dan Cape Town, selain di Johannesburg, Port Eliazabeth, Pretoria, dan Soweto. Cape Town, khususnya, merupakan pusat keberadaan kaum Muslim di Afrika Selatan. Di sini, jumlah Muslim sekitar 700 ribu orang atau 30 persen dari jumlah penduduknya.Jadi, suasana di berbagai sudut Cape Town tak ubahnya seperti kota Muslim lain di mana pun penuh orang berpakaian Muslim berlalu lalang, banyak restoran dan kedai halal, serta kubah dan menara masjid tampak menjulang di seantero kota. Di sini pula, anak keturunan Syekh Yusuf al-Makassari dan bangsawan ulama dari nusantara lainnya beserta para pengikutnya bermukim. Oleh pemerintah kolonial Belanda dulu dan diteruskan selama masa Apartheid, mereka disebut sebagai Cape Malay. Jumlahnya sekarang diperkirakan sekitar 170 ribuan orang. Tapi, istilah Cape Malay ini perlu diberi catatan tersendiri. Achmat Davids, sejarawan setempat, menolak istilah tersebut dengan dua alasan. Pertama, istilah ini digunakan oleh pemerintah kolonial dan menimbulkan tembok pembatas rasial, yang tentu saja tidak sesuai dengan ajaran Islam. 
Kedua, dalam kenyataannya, mereka lebih-banyak berasal dari Indonesia dan bukan dari Semenanjung Malaysia. Sampai hari ini, pengaruh kekeliruan tersebut menimbulkan semacam kerancuan di kalangan Cape Muslim-istilah yang lebih disukai oleh Achmat Davids-tentang asal muasal mereka. Kebanyakan dari mereka lebih mengenal dan merasa memiliki ikatan emosional dengan Malaysia dibanding dengan Indonesia. Menyedihkannya lagi, kesalahkaprahan seperti ini juga ada di tingkat akademisi. Dalam sebuah buku sejarah karya seorang penulis setempat, Mogamat Hoosain Ebrahim, dikatakan bahwa "Nama Syekh Yusuf yang sebenarnya adalah Abidin Tadia Tjoessoep dan ia lahir pada 1626 di Makassar, Selebes (sekarang Sulawesi), salah satu dari kepulauan Malaysia. Begitulah, ibarat peribahasa sapi punya susu, kerbau punya nama. Terlepas dari soal itu, kita mudah mendapatkan bukti-bukti sejarah tentang keindonesiaan mereka. Selain makam Syekh Yusuf di kota kecil Macassar, sekitar 30 km dari pusat Cape Town, ada sejumlah kosakata Indonesia yang tertinggal dalam percakapan sehari-hari mereka. 

Objek Wisata di Cape Town

Cape Town Stadium menjadi salah satu stadion yang akan digunakan untuk sejumlah pertandingan di Piala Dunia 2010 nanti, dan bisa melihatnya berdiri dengan megah menjadi kebanggan tersendiri warga Cape Town.

1. Table mountain. 


Diambil dari http://blog.radissonblu.com/take-day-trip-table-mountain-cape-town//17-07-16,15:13 )
Ini adalah deretan gunung berbentuk meja yang namanya diberikan oleh Antonio De Saldhana sebagai orang pertama yang berhasil mencapai puncak gunung tersebut. Umur Table Mountain diperkirakan mencapai 900 juta tahun. Luasnya sekitar 6.000 hektare, membujur dari Signal Hill hinggal Devil’s Peak dengan ketinggian 1.082 meter. Di Signal Hill terdapat sebuah makam yang dianggap keramat oleh masyarakat muslim di Cape Town. Tebing gunung tersebut sering digunakan untuk olahraga panjat tebing karena keterjalannya yang hampir mencapai 90 derajat. Puncak Table Mountain dapat dicapai dengan menggunakan Cable Car. 

2. Cape point. 


Diambil dari http://findingae.com/cape-point-cape-of-good-hope//17-07-16,15:15 )
Cape Point adalah semenanjung di bagian selatan Benua Afrika. Semenanjung ini mempunyai luas kira-kira 700 hektare dengan keindahan alam yang masih asri dan alami. Tempat ini cukup kaya dengan flora dan fauna yang dilindungi pemerintah dan merupakan cagar alam dan salah satu taman nasional di Afrika Selatan. 

3. Pantai boulders. 


Diambil dari https://aniessagustravelblog.wordpress.com/2014/08/17/melihat-pantai-penuh-penguin-di-boulders-beach-afrika-selatan/17-07-16,15:22 )
Pantai Boulders merupakan bagian dari Table Mountain National Park. Di sini terkenal akan populasi dan habitat penguin yang berjumlah sekitar 3.000 ekor yang tersebar di seluruh pantai. Terletak di pinggiran kota, Anda bisa melihat keindahan pantai, mengamati penangkaran penguin, serta menikmati pantai pasir pribadi mereka. Laut di pantai ini sangat bersahabat untuk berenang karena batu-batu karang di pantai ini berbentuk bulat dan bibir pantainya berpasir. 

4. Robben Island. 


Diambil dari http://www.ashworthafrica.com/highlights/robben-island//17-07-16,15:27 )
Pulau Robben (Robben Island) terletak di Samudera Atlantik, kurang lebih 15 kilometer dari Cape Town. Pulau ini mempunyai luas wilayah 574 hektare. Di sini banyak anjing laut sehingga orang Belanda menamakannya Robben Island yang berarti pulau anjing laut. Pulau ini menjadi terkenal karena merupakan tempat penahanan para pejuang Afrika Selatan yang melawan pemerintahan rezim Apartheid pada waktu itu. Bekas Presiden Nelson Mandela pernah mendekam di sana dari tahun 1964 sampai 1974. 

5. Kebun raya kirstenbosch. 

Diambil dari https://www.cbnex.com/pesona-wisata-cagar-kirstenborsch-afrika-selatan/17-07-16,15:33 )

Ditemukan pada 1913, Kebun Raya Kirstenbosch terletak di bagian timur kaki Table Mountain, dengan luas mencapai 528 hektare. Kirstenbosch merupakan salah satu kebun raya terbesar di dunia. Keindahan suasana dan alamnya menjadikan kebun ini sebagai tempat pariwisata yang memberikan kesan nostalgia tersendiri. Kirstenbosh juga sering dimanfaatkan sebagai tempat melakukan riset tumbuhtumbuhan, mengingat cukup beragamnya flora dan fauna yang ada, yakni tidak kurang dari 5.000 jenis pohon dan bunga. Kirstenbosch juga dilengkapi fasilitas konferensi, rumah makan, dan toko buku. 

6. Kruger National Park. 

Diambil dari http://www.thegsa.co.za/tourist-attractions/2853-kruger-national-park/17-07-16,15:40 )
Taman ini adalah surga bagi para penikmat kehidupan liar, dilengkapi dengan hampir 150 jenis mamalia yang di antaranya enam spesies kucing serta memiliki lebih dari 500 spesies burung dan lebih dari 300 spesies tanaman. Dengan iklim subtropis, habitat yang memiliki varietas luas serta lahan yang memiliki luas 19.633 kilometer persegi, taman ini merupakan rumah bagi flora dan fauna yang luar biasa serta tidak dapat disangsikan lagi merupakan pemimpin dunia di bidang kebijakan dan teknik manajemen lingkungan yang dinamis dan diperoleh dari pengalaman selama lebih dari satu abad. 



Wisata Kuliner di Cape Town

Kota pelabuhan ini di pantai Afrika Selatan memiliki banyak hidangan tradisional seperti boerewors atau sosis yang terbuat dari daging sapi dan dicampur dengan daging babi atau domba dan rempah-rempah, dan braais atau hidangan barbeque Afrika Selatan. Sempatkan untuk ke Roundhouse Restaurant, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Anda bisa menikmati makanan dengan pemandangan pohon buah-buahan yang sudah berumur ratusan tahun mengelilingi ruang makan, pegunungan, dan laut.



Komentar

Postingan populer dari blog ini